Ads 468x60px

Sunday, October 25, 2009

"Terkuak sudah siapa pemilik balon yang dikatakan biang kekalahan Liverpool dari Sunderland pekan lalu


Liverpool - Terkuak sudah siapa pemilik balon yang dikatakan biang kekalahan Liverpool dari Sunderland pekan lalu. Dia lah Callum Campbell, remaja 16 tahun yang karena tingkah lakunya itu sampai mendapat ancaman pembunuhan.

Dalam wawancaranya dengan The Mirror, Campbell mengakui kalau itu memang salahnya dengan melempar balon ke dalam lapangan saat pertandingan hendak berlangsung. Dan di menit ke-5 pun bencana itu terjadi saat bola yang ditendang Darren Bent itu membentur balon itu dan merangsek masuk ke gawang Pepe Reina.

"Itu aku. Akulah yang melakukannya. Aku tertangkap oleh kamera. Aku sangat menyesal sekali. Ini adalah mimpiku yang paling buruk," sesal Campbell.

Karuan saja jika Campbell sangat menyesal atas tindakannya. Sebagai seorang Liverpudlian, ia malah bikin tim kesayangannya gagal menuai angka dan kelakuan Campbell itu ditonton oleh jutaan pasang mata di dunia.

"Aku langsung ke taman setibanya di rumah dan menumpahkan segala kekesalanku. Secara psikologis, aku sakit dan itu terjadi sebelum ancaman pembunuhan muncul di internet keesokan harinya," ungkap Campbell yang mendapat teror pembunuhan yang membuatnya harus mendekam di rumah selama dua hari.

"Aku menontonnya berulang-ulang kali dan aku masih tidak mengerti bagaimana itu terjadi."

Meski demikian, Campbell berpikir kalau andaikata wasit lebih jeli lagi semestinya gol tersebut harus dianulir. Dan harapan Campbell itu terkabul karena Mike Jones, si pengadil pun sementara diparkir karena kelalaiannya itu.

"Tapi ibu berkata padaku kalau itu bukan salahku dan itu yang harus kupercaya sekarang. Wasit harusnya tidak mengesahkan gol tersebut. Aku harap fans sejati mengerti dan memaafkanku," harap Campbell lanjut.

Untuk menghapus kesalahana tersebut, Campbell bahkan sampai bermimpi agar bisa memutar ulang kembali waktu agar kejadian tersebut tak terjadi. Dan pada akhirnya pun, Campbell tetap meminta permintaan maaf dari seluruh fans The Reds yang kecewa karena perbuatannya itu.

"Namun bagaimana aku bisa tahu kalau itu bakal terjadi? Itu murni untuk senang-senang saja dan jika aku dapat memutar waktu kembali dan berbuat sebaliknya, melempar bola tersebut ke arah penonton dan bukan ke lapangan, akan kulakukan," jelasnya.

"Cuma butuh waktu sebentar sebenarnya untuk menyingkirkan balon itu atau menendangnya keluar, tapi tidak satu pun yang melakukannya. Dan balon itu pun mulai menggelinding. Benar momen yang salah. Tapi aku menerima kalau aku semestinya dari awal tidak melemparnya ke lapangan," ungkapnya.

"Sekali lagi aku sangat-sangat menyesal bila sampai terjadi seperti ini. Memang buruk adanya jika Liverpool kalah, namun kali ini adalah sebuah bencana yang besar," pungkasnya.
»»  Baca Selengkapnya...

Friday, October 23, 2009

Garut Miliki Air Terjun Tujuh Tingkat!


Wilayah Kecamatan Cisompet, 65 km arah selatan dari pusat Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki potensi pariwisata berupa curug atau air terjun alam tujuh tingkat dengan ketinggian 50 meter.

Setiap tingkatan pada curug limbung terdapat kolam air seluas puluhan meter persegi berkedalaman 1-3 meter.

"Namun, hingga kini masih belum dikelola dan dimanfaatkan secara memadai sehingga umumnya banyak tertutupi semak belukar hutan belantara," kata Camat Cisompet U Haerudin, Minggu (18/10).

Bahkan, akses ruas jalannya sebagian besar berupa jalan "tikus" atau setapak, padahal berlokasi pada perbatasan Kecamatan Cisompet dan Cikajang, yang dapat ditempuh sejauh 50 km dari pusat Kabupaten Garut.

Potensi pariwisata itu belum lama ini sempat dikunjungi kalangan anggota legislatif Kabupaten Garut dari Komisi C, kemudian akan dilanjutkan survei lapangan pekan depan sekaligus dilakukannya studi kelayakan untuk segera bisa digali serta dikembangkan pemanfaatannya.

Dikatakan Haerudin, rencana pengembangan tersebut mendapatkan respons dan dukungan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Yati Rochyati, MSi.

Ketua Komisi C DPRD Garut Bidang Perekonomian H Sobirin mengatakan, pihaknya akan melakukan pembahasan mengenai rencana pengembangan potensi wisata itu.

"Karena terkait dengan pemenuhan kebutuhan anggaran yang diharapkan bisa dialokasikan pada APBD tahun mendatang maupun perubahan APBD 2010," katanya.

Belakangan selama ini pun terdapat beberapa pengunjung yang mendatangi Curug Limbung, tetapi umumnya kawula muda atau para pencinta alam.

Sementara wisatawan yang membawa anggota keluarga cukup sulit untuk melintasinya akibat belum tersedianya sarana jalan yang memadai, juga belum terdapat sarana-prasarana penunjangnya, termasuk tak tersedianya akomodasi berupa pedagang makanan dan minuman ringan.

"Namun, sejauh ini masih belum bisa diketahui besarnya kebutuhan biaya untuk pengembangan tersebut karena analisisnya akan dilakukan setelah dilakukan serangkaian kegiatan survei lapangan," kata Haerudin.
»»  Baca Selengkapnya...

Kutub Bakal Tak Punya Es


Para peneliti meramalkan, Laut Artik (kutub) akan bebas es pada musim panas dalam satu dekade mendatang. Setelah musim semi berlalu, para peneliti kembali mengukur ketebalan es sepanjang 450 kilometer dengan rute menyeberangi Laut Beaufort. Mereka menemukan sebagian besar es sangat tipis.

Pemimpin ekspedisi dan pakar es lautan dari University of Cambridge, Peter Wadhams, mengatakan, pada musim semi tahun lalu rata-rata ketebalan es hanya 1,8 meter, menandakan usia lapisan itu sekitar satu tahun. Sementara itu, es yang sudah bertahun-tahun sekitar 3 meter.

Tipisnya lapisan tersebut menjadi indikasi penting kondisi memprihatinkan es di Laut Artik. ”Secara sederhana, es tipis itu akan sekejap hilang pada musim es mulai meleleh,” ujarnya. Angin dan arus laut dapat pula memecah es yang tipis itu. Es yang terpecah dan mengapung bebas akan mudah terdorong ke wilayah perairan yang lebih hangat dan mencair. Catlin Arctic Survey dan kelompok konservasi internasional WWF mendukung penemuan tersebut.

Situasi es di Artik tersebut sangat dipengaruhi iklim dan kondisi alam. Kondisi es di Laut Artik kerap pula dikaitkan dengan perubahan iklim dan pemanasan global
»»  Baca Selengkapnya...